Yayasan Van Deventer-Maasstichting adalah yayasan dari Belanda untuk mendukung pendidikan di Indonesia. Yayasan ini membantu biaya pendidikan pelajar di Indonesia yang berprestasi dan tidak mempunyai dasar ekonomi yang cukup kuat. informasi pendaftaran dan seleksi beasiswa Van Deventer-Maasstichting (VDMS) tahun akademik 2015/2016 sebagai berikut :
Jadwal Pendaftaran dimulai dari tanggal 10 februari s.d. 10 maret 2015
IPK minimal 3,00
Beasiswa ini diberikan kepada mahasiswa tahun kedua hingga di tahun keempat bagi mahasiswa S1
Sertakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), transkrip nilai semester terkahir, slip gaji orang tua, fotokop Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), fotokopi rekening bank (halaman depan), nota pembayaran listrik dua tahun terakhir
Serta membuat essai atau kata motivasi mengenai dirimu, mulai dari keluarga, kegiatan di kampus juga aktifitas sosial kemasyarakatan yang kamu ikuti. Yakinkan kepada pemberi beasiswa dengan memaparkan apa saja yang akan kamu dapatkan dengan mendapatkan beasiswa ini dan mengapa pemberi beasiswa harus memilihmu sebagai salah satu penerima beasiswa.
Penerima beasiswa VDMS akan mendapatkan pelatihan kepemimpinan dan kegiatan pelatihan lainnya bagi mahasiswa penerima beasiswa VDMS.
Berikut daftar 9 daerah yang mengalami defisit listrik:
Sumut-Aceh : 1.788 MW (-9%)
Sumbar-Riau : 1.194 MW (-2,7%)
Sumbagsel (Sumatera Bagian Selatan) : 1.493 MW (-4,1%)
Bangka : 130 MW (-10.8%)
Kalbar (Kalimantan Barat) : 406 MW (-8,4%)
Kalselteng (Kalimantan Selatan dan Tengah): 543 MW (-0,2%)
Suluttenggo (Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo) : 520 MW (-.6,8%)
Indonesia merupakan negara yang terboros dalam pemakaian listrik di ASEAN. Data ASEAN Centre for Energy (ACE) juga menyebutkan, Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi paling besar untuk melakukan penghematan tenaga listrik akibat tingkat pemborosan energi listrik yang relatif tinggi selama ini. Pasokan listrik di Indonesia sendiri kini dalam status siaga karena cadangan yang tersisa tidak banyak tersedia.
Contoh pemborosan terbesar di perkantoran atau bangunan publik adalah penggunaan mesin penyejuk udara (AC) dan lampu yang tetap dihidupkan meski tak diperlukan lagi. Padahal, porsi konsumsi listrik AC dan lampu relatif besar, yakni di atas 45 persen dan 30 persen.
Data tersebut diungkapkan oleh Dicky Edwin Indarto dari Forum Komunikasi Masyarakat Hemat Energi dalam seminar mengenai strategi berhemat energi. Indonesia berpeluang melakukan penghematan energi sebanyak 3,13 juta ton setara dengan minyak.
TUJUAN UTAMA : MENGURANGI SUBSIDI PEMERINTAH
Permasalahan di bidang energi muncul saat kita mulai membicarakan subsidi BBM dari pemerintah. Indonesia mengalami kerugian berlipat-lipat dari program subsidi BBM untuksarana transportasi saja, antara lain : (1) Devisa negara melayang dipakai untuk membeli minyak (2) Devisa negara melayang dipakai untuk subsidi BBM (3) BBM yang bersubsidi hanya dipakai oleh golongan menengah ke atas untuk menghadapi kemacetan di jalan raya perkotaan.
Oleh karena itu, untuk pembangkitan listrik Indonesia harus mampu mengurangi ketergantungan terhadap pembangkit listrik berbahan bakar BBM. Sebagai contoh untuk memenuhi kebutuhan listrik di Wamena, pemerintah mengangkut solar menuju pembangkit listrik dengan menggunakan pesawat udara. Harga solar yang seharusnya Rp. 6.000/liter itu, harganya membengkak menjadi 16.000/liter. Atau dengan kata lain, biaya pengiriman solar ke Wamena tiap bulan saja menghabiskan biaya rata-rata sebesar RP. 1.132.362.000,00. Bayangkan jika uang sebesar itu digunakan untuk membangun infrastruktur di Wamena.
Untuk sekedar diketahui bahwa dalam kurun waktu 2004-2010 rata-rata subsidi BBM Indonesia adalah sebesar 90 trilyun rupiah. Sedangkan subsidi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun mencapai sekitar 20 kali lipat dari tahun 2004.
APA YANG AKAN TERJADI JIKA INI TERUS BERLANJUT???
Krisis Pasokan Listrik Indonesia
Apakah yang dimaksudkan dengan krisis pasokan listrik?
Krisis pasokan listrik adalah segala macam gangguan yang terjadi dalam proses penyediaan maupun konsumsi listrik bagi publik.
Gangguan dapat berupa kesenjangan antara supply (pasokan) dan demand (permintaan) maupun gangguan teknis yang disebabkan oleh rendahnya kualitas pembangkit dan jaringan listrik.
Bagaimanakah kondisi lingkungan berkaitan dengan pengadaan listrik di Indonesia?
Fakta bahwa kebanyakan pembangkit listrik di Indonesia memakai bahan bakar fosil menunjukkan bahwa sektor ketenagalistrikan berpotensi menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbondioksida di Indonesia bahkan di kawasan Asia Pasifik. World Resources Institute (WRI) dalam analisisnya menempatkan Indonesia pada peringkat ke-21 penghasil emisi karbondioksida tertinggi di dunia tahun 2000. Emisi karbondioksida Indonesia yang dihasilkan sektor energi saja mencapai 1,2% emisi karbondioksida dunia keseluruhan (78 juta ton CO2). Sedangkan jumlah emisi karbondioksida per orang di Indonesia adalah 0,4 ton, atau berada pada peringkat 108 dunia.
Mengapa pemerintah belum bisa menyediakan listrik secara efisien dan bersih?
Pemerintah Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan listrik rakyat terutama karena minimnya dana untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan.
Penyebab minimnya dana itu adalah besarnya beban keuangan PT PLN (Persero) untuk membeli bahan bakar minyak sebagai sumber energi pembangkit. Di samping itu, harga jual listrik di beberapa kelompok konsumen masih berada di bawah harga produksi PLN. Akibatnya, kondisi keuangan PT PLN masih dalam status defisit
Tips Menghemat Listrik
Nyalakan listrik seperlunya saja, selebihnya dimatikan saja
Hindari menyimpan makanan panas ke dalam kulkas
Atur serta sesuaikan suhu AC berdasar luas ruangan
Pergunakan mesin cuci sesuai dengan kapasitas
Buatlah tandon air jika Anda menggunakan mesin pompa
Belilah setrika yang memiliki pengatur panas otomatis
Nyalakan televisi ketika Anda ingin menonton, jangan dibiasakan tv menyala ketika Anda tertidur
Ketika ingin memasak nasi dengan rice cooker, gunakan air yang telah dipanaskan terlebih dahulu, cara ini dapat mempersingkat waktu memasak sehingga pemakaian listrik dapat dihemat
Ketika siang hari manfaatkan sinar matahari untuk menyinari di dalam ruangan rumah Anda
Gunakan lampu hemat energy, untuk komputer Anda gunakan monitor LCD atau LED karena lebih hemat listrik daripada menggunakan monitor tabung
Tanoto Foundation, yayasan yang memiliki kepedulian pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, mengundang Mahasiswa S1 dan S2 yang berprestasi untuk bergabung dalam program beasiswa S1 dan S2. Program beasiswa diselenggarakan berlandaskan prinsip – prinsip kecakapan masing – masing pelamar tanpa memandang suku, agama, ras, jender serta menjunjung tinggi kebijakan non-diskriminatif. Pendaftaran beasiswa akan ditutup pada tanggal 18 Januari 2015.
Saat ini Tanoto Foundation menyediakan beasiswa dari berbagai disiplin ilmu kepada 200 mahasiswa S1 berasal dari sembilan Perguruan Tinggi dan 30 mahasiswa S2, yang berasal dari enam Perguruan Tinggi mitra Tanoto Foundation yaitu:
Perguruan Tinggi Mitra untuk S1
Universitas Indonesia
Institut Teknologi Bandung
Institut Pertanian Bogor
Universitas Gadjah Mada
Universitas Jambi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Riau
Universitas Mulawarman
Universitas Hasanuddin
Perguruan Tinggi Mitra untuk S2
Universitas Indonesia
Institut Teknologi Bandung
Institut Pertanian Bogor
Universitas Gadjah Mada
Universitas Sumatera Utara
Universitas Hasanuddin
PERSYARATAN UMUM:
A Program Sarjana Strata 1 (S1)
Warga negara Indonesia
Terdaftar sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi Mitra
Usia maksimum 21 tahun di bulan Juli 2014
Minimum IPK terakhir = 3,00 (skala 4,00)
Bagi mereka yang baru duduk di tahun pertama perguruan tinggi, minimum nilai rata – rata rapor kelas 3 SMU = 8,0 (skala 10,0)
Membutuhkan dukungan finansial
Berjiwa kepemimpinan dan memiliki kepedulian serta komitmen untuk ikut memajukan bangsa Indonesia
B Program Sarjana Strata 2 (S2)
Warga negara Indonesia
Terdaftar sebagai mahasiswa di Perguruan Tinggi Mitra
Usia maksimum 40 tahun pada bulan Juli 2014
Mempunyai pengalaman kerja minimum 2 tahun
Minimum IPK = 3.25 (skala 4,00)
Berjiwa kepemimpinan dan memiliki kepedulian serta komitmen untuk ikut memajukan bangsa Indonesia
1. Proses seleksi program beasiswa dilakukan dengan 3 tahapan :
Verifikasi Data Aplikasi
Tes Psikologi
Tes Wawancara
2. Informasi jadwal pelaksanaan tes psikologi, tes wawancara dan hasil seleksi pendaftaran program National Champion Scholarship akan dipublikasikan melalui website Tanoto Foundation di www.tanotofoundation.org dan perguruan tinggi mitra.